Sistem Pemadam Kebakaran - Kontraktor MEP Jakarta

Sistem pemadam kebakaran adalah sistem proteksi gedung yang dirancang untuk menghadapi bahaya bencana kebakaran. Sistem ini merupakan hal krusial. Terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu tangki penyimpanan api, sistem pemompaan khusus, dan jaringan pipa besar.

  • Tangki Penyimpanan Kebakaran
    Tangki air yang digunakan untuk memadamkan api tentu berbeda dengan tangki yang digunakan untuk sehari-hari atau tangki air domestik. Umumnya, air untuk memadamkan api akan disimpan dalam tangki beton bawah tanah dalam keadaan penuh. Jumlah air dalam tangka ditentukan oleh tingkat bahaya proyek atau bangun. Setidaknya terdapat tiga tingkatan kode bangunan, yaitu bahaya ringan, bahaya biasa dan bahaya tinggi. Bangunan yang memiliki kode bahaya ringan ialah seperti sekolah, bangunan tempat tinggal dan kantor. Bahaya biasa seperti sebagian besar pabrik dan gudang. Sedangkan bahaya tinggi ialah tempat yang menyimpan atau menggunakan bahan yang mudah terbakar seperti pabrik busa, hanggar pesawat, pabrik cat, pabrik kembang api.  Selain kode bangunan, kuantitas air yang akan disimpan juga dipertimbangkan berdasarkan jam kapasitas pemompaan. Sebagai contoh, bangunan dengan bahaya ringan mungkin memerlukan tangki dengan kapasitas satu jam, sedangkan bahaya tinggi kapasitas hingga 4 jam.
  • Sistem Pompa Kebakaran
    Pompa kebakaran ditempatkan di ruang pompa dekat tangki pemadam kebakaran. Alat ini harus ditempatkan pada bagian bawah tangki kebakaran agar semua air di dalam tangki dapat mengalir ke pompa secara gravitasi. Kapasitas pompa ditentukan oleh beberapa faktor seperti area yang tercakup, jumlah hidran dan sprinkler, dan asumsi area operasi alat penyiram. Selain itu, jenis dan tata letak bangunan juga menjadi faktor pertimbangan.
    Selain pompa utama, terdapat pula pompa cadangan pada sistem pemadam kebakaran. Misalnya, apabila terdapat pompa utama bertenaga listrik, maka pompa cadangan bertenaga listrik, dan pompa cadangan kedua berbahan bakar solar. Terdapat juga jenis pompa keempat yang disebut pompa joki. Pompa joki merupakan pompa kecil yang terpasang pada sistem untuk mempertahankan tekanan yang benar dalam sistem distribusi. Apabila terdapat kebocoran kecil di sistem, pompa joki akan menyala untuk mengimbanginya. Setiap pompa joki juga akan memiliki cadangan.
    Saat air menyembur keluar dari sistem pemadam, tekanan akan mengalami penurunan yang kemudian terdeteksi oleh sensor. Sensor penurunan tekanan kemudian akan menyalakan pompa kebakaran secara otomatis. Meski begitu, satu-satunya cara untuk mematikan pompa kebakaran ialah secara manual oleh petugas pemadam. Hal ini merupakan kode praktik internasional yang dirancang untuk menghindari pompa mati karena malfungsi dalam sistem kontrol.
  • Sistem Distribusi
    Sistem distribusi terdiri dari pipa baja atau baja galvanis yang dilas bersama atau dipasang dengan klem khusus sehingga terbuat sambungan yang aman. Pada dasarnya, terdapat dua jenis sistem distribusi yakni sistem basah dan kering. Sistem basah otomatis adalah jaringan pipa berisi air yang terhubung ke pompa dan tangki penyimpanan. Sedangkan sistem kering otomatis adalah jaringan pipa yang diisi dengan udara bertekanan. Pada sistem kering otomatis, udara bertekanan akan keluar terlebih dahulu saat pemadam kebakaran membuka hidran. Sensor tekanan di ruang pompa akan mendeteksi penurunan tekanan, dan memompa air ke sistem, Ini dilakukan bila terdapat risiko pipa api membeku jika diisi dengan air.

PT. Titis Cahaya Sejahtera merupakan salah satu kontraktor di jakarta yang menyediakan berbagai layanan instalasi dan maintenance, salah satunya ialah Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran. Terkait info selanjutnya, dapat menghubungi Customer Service di 08111460707 atau melalui email tcs@titiscahayasejahtera.com

You may also like

Hubungi Kami
1