Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, terutama untuk keperluan konsumsi dan sanitasi. Namun, dalam realitasnya, tidak semua air yang tersedia di sekitar kita layak untuk digunakan karena terkontaminasi oleh berbagai zat kimia, bakteri, virus, atau bahan organik lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu proses pengolahan air agar air tersebut dapat digunakan dengan aman dan nyaman.
Salah satu proses pengolahan air yang paling umum digunakan adalah penggunaan bahan kimia dalam water treatment plant. Bahan kimia ini digunakan untuk membersihkan air dari kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Ada beberapa jenis bahan kimia yang digunakan dalam water treatment plant, di antaranya klorin, alum, polimer, dan lain-lain. Mari kita bahas secara lebih rinci mengenai masing-masing bahan kimia yang digunakan dalam water treatment plant.
- Klorin
Klorin adalah bahan kimia yang paling umum digunakan dalam proses pengolahan air. Klorin digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh bakteri, virus, dan organisme patogen lainnya yang berada dalam air. Selain itu, klorin juga digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak sedap pada air. Klorin dapat digunakan dalam bentuk gas, cair, atau padat.
- Alum
Alum atau aluminium sulfat adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel kecil yang berada dalam air. Alum dapat menurunkan kadar turbiditas dan menjernihkan air. Selain itu, alum juga dapat menghilangkan bau dan rasa yang tidak sedap pada air.
- Polimer
Polimer adalah bahan kimia yang digunakan untuk membantu proses pengendapan dengan cara membentuk flok-flok besar dari partikel-partikel kecil yang berada dalam air. Flok-flok tersebut kemudian dapat diendapkan dengan mudah. Polimer dapat digunakan bersama-sama dengan alum untuk meningkatkan efektivitas pengendapan.
- Sodium Hydroxide
Sodium Hydroxide atau NaOH adalah bahan kimia yang digunakan untuk menaikkan pH air guna memfasilitasi pengolahan air lebih lanjut. NaOH digunakan pada awal proses water treatment plant sebagai bahan penstabil awal.
- Sodium Bisulfite
Sodium Bisulfite atau NaHSO3 adalah bahan kimia yang digunakan untuk menetralkan sisa klorin dalam air. NaHSO3 adalah bahan kimia reduktor sehingga dapat bereaksi dengan klorin menjadi senyawa klorida yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Ketika digunakan dengan benar, bahan kimia dalam water treatment plant dapat membersihkan air dengan efektif dan aman untuk dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan sanitasi. Namun, penggunaan bahan kimia dalam jumlah yang tidak sesuai atau tidak teratur dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa penggunaan bahan kimia dalam water treatment plant dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini meliputi pemilihan bahan kimia yang sesuai, dosis yang tepat, serta penggunaan peralatan dan sistem yang aman.
Selain itu, perlu juga dilakukan pemantauan secara rutin terhadap kualitas air yang dihasilkan dari proses water treatment plant. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan uji laboratorium terhadap air yang dihasilkan untuk memastikan bahwa air tersebut memenuhi standar kualitas dan aman untuk digunakan.
Dalam kesimpulan, penggunaan bahan kimia dalam water treatment plant adalah salah satu cara yang efektif untuk membersihkan air dari kotoran-kotoran dan membuatnya aman untuk dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan sanitasi. Namun, harus diperhatikan penggunaannya agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, pemilihan bahan kimia yang tepat, dosis yang benar, serta pemantauan yang teratur sangat penting dalam menjaga kualitas air yang dihasilkan