Perbedaan Sewage Treatment Plant dan Water Treatment Plant
Sebenarnya terdapat banyak sekali jenis limbah cair yang dihasilkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyaknya jenis tersebut kemudian harus diimbangi dengan diciptakannya berbagai sistem pengolahan limbah, antara lain ialah STP dan WTP. Sewage Treatment Plant merupakan sistem pengolahan limbah cair khusus bagi rumah tangga seperti air bekas cucian piring, dan cucian pakaian. Sedangkan, Water Treatment Plant adalah sistem pengolahan air yang bertujuan untuk memisahkan kontaminasi sehingga menghasilkan air bersih sesuai standard. Meski keduanya merupakan sistem pengolahan air, STP dan WTP ternyata memiliki berbagai perbedaan yang cukup signifikan.
Untuk KawanTCS yang ingin tau pengertian Sewage Treatment Plant dan Water Treatment Plant bisa langsung klik linknya.
Perbedaan Fungsi
-
Sewage Treatment Plant
Sistem STP berfungsi untuk menghilangkan kontaminan yang ada dalam limbah rumah tangga seperti grey water dan black water. Limbah rumah tangga yang dimaksud seperti air bekas mencuci piring atau pakaian, ataupun air kotor yang berasal dari dapur dan kamar mandi. Hal ini perlu dilakukan agar limbah yang dibuang tidak akan mencemari lingkungan. Hasil dari STP sendiri sebenarnya dapat langsung dibuang ke badan air atau dimanfaatkan kembali. Apabila debitnya cukup banyak, hasil air dapat dimanfaatkan untuk mengisi kolam ikan atau membantu mengaliri sawah.
-
Water Treatment Plant
Sementara itu, sistem WTP bertujuan mengolah air dari kualitas air baku (influent) terkontaminasi menjadi sesuai dengan standar baku mutu. Pengolahan ini dilakukan untuk memisahkan air dari kontaminan sehingga lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi. Pengolahan pada WTP memerlukan komponen yang lebih rumit, mengingat hasil WTP dapat langsung dimanfaatkan dan tidak ada yang dibuang. Umumnya, sistem WTP digunakan dilingkungan sekitar mata air atau air baku (badan air).
Perbedaan Cara Kerja
-
Sewage Treatment Plant
Sistem STP melibatkan dua proses pengolahan limbah bagi grey water dan black water. Grey water merupakan limbah yang berasal dari sisa cucian atau deterjen. Ia diolah dengan memanfaatkan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) yang dilengkapi bak pengumpul dan tangki resapan. Limbah akan dialirkan menuju bak pengumpul dengan ruang yang disekat kassa. Penyekatan ini berfungsi untuk menyaring dan mengendapkan zat yang terbawa, seperti sampah, minyak, dan pasir. Setelah disaring, air akan dialirkan menuju tangki resapan. Tangki tersebut dilengkapi arang dan batu koral untuk menyaring air agar lebih bersih dan aman untuk lingkungan.
Black water merupakan limbah yang berasal dari kotoran manusia. Pada pengolahannya, diperlukan sistem yang lebih rumit dan membutuhkan septic tank sebagai tangki endapan. Tangki tersebut dilengkapi bakteri yang berfungsi untuk mengurai kotoran agar kandungan zat patogen yang ada di dalamnya dapat dihilangkan. Hasil akhirnya yang berupa lumpur akan lebih aman untuk dibuang ke saluran pembuangan. -
Water Treatment Plant
Sementara itu, cara kerja WTP sendiri memiliki berbagai tahapan yang lebih rumit dalam proses pengolahan air. Pertama, limbah akan melalui proses koagulasi yakni proses untuk destabilisasi partikel koloid yang terkandung di dalam air. Proses ini dilakukan untuk memisahkan air dari partikel pengotor yang larut seperti pasir, minyak, dan lainnya. Proses ini dapat dilakukan dengan metode fisika atau juga kimia. Selanjutnya proses flokulasi. Proses ini dilakukan untuk membentuk dan juga memperbesar flok atau pengotor yang terendap agar lebih mudah dipisahkan. Setelah itu dilakukan sedimentasi, yang berfungsi untuk mengendapkan partikel koloid. Ketiga proses tersebut yakni koagulasi, flokulasi dan sedimentasi umumnya juga dapat digabungkan menjadi satu yakni melalui proses aselator.
Selanjutnya dilakukan filtrasi yakni proses penyaringan dengan memanfaatkan membran atau media lain seperti pasir atau batuan. Beberapa proses filtrasi yang umum diketahui ialah Reverse Osmosis (RO), Multi Media Filter, Ultra Filtration (UF), dan Nano Filtration (NF). Setelah itu, dilanjutkan ke proses desinfeksi yakni proses penambahan zat kimia guna memastikan zat patogen yang terbawa dapat dimatikan. Proses ini biasanya melibatkan metode ozonisasi, penambahan klor, penyinaran UV, dan metode lainnya untuk membunuh zat berbahaya. Terakhir ialah proses reservoir. Proses ini merupakan proses akhir untuk menampung air bersih sebelum didistribusikan kembali.
PT. Titis Cahaya Sejahtera merupakan salah satu kontraktor di jakarta yang menyediakan berbagai layanan instalasi dan pemasangan, salah satunya ialah Instalasi Plumbing. Terkait info selanjutnya, dapat menghubungi Customer Service di 08111460707 atau melalui email tcs@titiscahayasejahtera.com